BSU 2025: Harapan yang Memudar, Realitas yang Menganga
Arum Triwahyono - Saturday, 23 August 2025 | 11:00 AM


LINTAS BANTUAN -- Ingat nggak sih, masa-masa awal pandemi COVID-19? Saat itu, dunia rasanya lagi diacak-acak. Ekonomi lesu, PHK di mana-mana, dan semua orang panik tujuh keliling. Di tengah kegelapan itu, muncul secercah harapan dari pemerintah: Bantuan Subsidi Upah (BSU). Program ini ibarat vitamin atau suplemen dadakan buat para pekerja dan buruh yang gajinya mungkin kena pangkas, atau bahkan lagi di ujung tanduk. Jujur saja, siapa sih yang nggak senang dapat "duit kaget" di tengah kondisi serba nggak pasti? BSU kala itu bener-bener jadi penyelamat dompet, bikin napas lega, setidaknya untuk sementara waktu. Nah, seiring berjalannya waktu, kondisi pandemi mulai mereda. Kita sudah nggak lagi sibuk pakai masker dobel, nggak paranoid lagi sama hand sanitizer, dan aktivitas ekonomi perlahan bangkit lagi. Namun, di tengah euforia kenormalan baru ini, ada satu pertanyaan yang seringkali muncul di benak banyak orang, terutama para pekerja yang pernah merasakan manisnya BSU: "BSU bakal cair lagi nggak ya tahun ini? Atau jangan-jangan, untuk tahun 2025 nanti?" Mari kita cek ombak, menelusuri jejak BSU dari masa jaya hingga keheningan saat ini.
Kilasan Balik Masa Jaya BSU: Si Penyelamat Dompet
Bantuan Subsidi Upah, atau BSU, lahir dari rahim krisis. Tujuannya mulia banget: meringankan beban pekerja atau buruh yang gajinya di bawah batas tertentu, terutama mereka yang terdaftar sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan. Anggap saja sebagai bentuk apresiasi dan dukungan pemerintah agar dapur tetap ngebul, roda ekonomi keluarga tetap berputar, meskipun dengan putaran yang melambat. Pencairan BSU ini bukan cuma sekali-dua kali. Tercatat, program ini sempat menjadi andalan pemerintah dalam beberapa gelombang. Setiap kali ada pengumuman pencairan, medsos langsung riuh, grup WhatsApp keluarga atau teman-teman kerja langsung banjir info dan pertanyaan. "Udah masuk belum rekeningmu?", "Cara ceknya gimana?", "Aku kok belum dapat ya?"—pertanyaan-pertanyaan itu jadi soundtrack harian kita. BSU benar-benar jadi topik hangat, obrolan wajib di sela-sela jam kerja atau saat kumpul keluarga. Jumlahnya lumayan lho, cukup untuk menambal kekurangan di sana-sini, membayar cicilan, atau sekadar membeli kebutuhan pokok yang harganya waktu itu lagi meroket. Pencairan terakhir BSU, jika kita menengok ke belakang, terjadi pada tahun 2022. Itu jadi momen terakhir di mana pekerja bisa merasakan sentuhan manis bantuan pemerintah ini. Setelah itu? Sunyi senyap. Senyapnya bukan karena semua orang sudah makmur, tapi karena memang tidak ada lagi kabar angin yang berembus.
2023, 2024, dan Pertanyaan Klasik: Kok Nggak Ada Kabar Lagi?
Memasuki tahun 2023, banyak yang masih berharap. Mungkin terlambat diumumkan, pikir beberapa orang. Mungkin lagi diproses, asumsi yang lain. Namun, sampai pergantian tahun ke 2024, harapan itu mulai pudar. Tidak ada pengumuman resmi. Tidak ada rapat koordinasi kementerian yang membahas kelanjutan BSU. Media-media pun mulai jarang memberitakannya, kecuali hanya untuk sekadar nostalgia atau menjawab pertanyaan "masih adakah BSU?" Situasi ini sebenarnya bisa kita baca dengan cukup jelas. Ingat, BSU itu program responsif terhadap krisis, khususnya pandemi COVID-19. Ketika pandemi sudah dinyatakan terkendali, bahkan statusnya sudah dicabut oleh pemerintah, maka logis saja jika program-program yang bersifat darurat dan situasional seperti BSU ini pun ikut 'pensiun dini'. Prioritas pemerintah pasti bergeser. Dana yang tadinya dialokasikan untuk penanganan pandemi dan dampaknya, kini mungkin diarahkan ke sektor-sektor lain yang dianggap lebih krusial untuk pembangunan jangka panjang, atau sekadar menjaga stabilitas ekonomi pasca-pandemi. Bukan berarti pemerintah tidak peduli dengan kesejahteraan pekerja, ya. Hanya saja, bentuk kepeduliannya mungkin sudah berubah. Dari yang tadinya bersifat 'pemadam kebakaran' (memberi bantuan langsung saat krisis), menjadi program-program yang lebih struktural dan berkelanjutan, seperti peningkatan kualitas SDM, pelatihan kerja, atau mungkin insentif untuk sektor-sektor tertentu.
Jadi, BSU 2025 Itu Hanya Angan-Angan Belaka?
Nah, ini dia pertanyaan pamungkasnya, yang mungkin bikin banyak orang gigit jari: bagaimana dengan BSU di tahun 2025? Berdasarkan informasi resmi yang tersedia—atau lebih tepatnya, ketiadaan informasi resmi—dari pemerintah, belum ada secuil pun pengumuman, kebijakan, atau bahkan sinyal-sinyal untuk melanjutkan program BSU pada tahun 2023, 2024, apalagi untuk jadwal pencairan di tahun 2025. Dengan kondisi pandemi yang sudah kita lalui, yang mana kini sudah jauh lebih terkendali dan aktivitas masyarakat sudah kembali normal, program BSU kemungkinan besar tidak akan dilanjutkan dalam bentuk yang sama. Mengapa "tidak dalam bentuk yang sama"? Karena bisa saja pemerintah meluncurkan program bantuan lain di masa depan, tapi dengan nama yang berbeda, sasaran yang lebih spesifik, atau mekanisme yang disesuaikan dengan tantangan ekonomi terkini. Tapi, BSU yang kita kenal dulu, yang lahir dari rahim pandemi COVID-19, sepertinya sudah tamat riwayatnya. Ini memang realitas yang mungkin pahit bagi sebagian orang yang masih berharap. Apalagi bagi mereka yang masih merasakan dampak ekonomi pasca-pandemi atau yang penghasilannya pas-pasan. Tapi, mau bagaimana lagi? Namanya juga kebijakan, ada awal ada akhir. BSU adalah cerita heroik di masa sulit, dan kini babak itu sudah ditutup. Oleh karena itu, bagi masyarakat yang sedang mencari informasi mengenai pencairan BSU di tahun 2025, kami harus menyampaikan kabar yang kurang mengenakkan: belum ada kabar resmi positif dari pemerintah terkait kelanjutan program ini. Sebaiknya, energi dan harapan kita dialihkan untuk mencari informasi peluang lain, meningkatkan keterampilan, atau fokus pada pengembangan diri agar tidak terus-menerus terbuai janji manis yang belum tentu ada. Mungkin ini saatnya kita beradaptasi, berinovasi, dan tidak lagi menggantungkan harapan pada program bantuan yang sudah menjadi bagian dari sejarah. Pandemi memang sudah berlalu, dan begitu pula kisah heroik BSU.***
Next News

Info Pencairan BPNT Hari Ini: Antara Harap-harap Cemas dan Jempol yang Gak Berhenti Scroll
14 days ago

Token Listrik 50 Ribu Daya 900 VA Subsidi, Dapat Berapa kWh Sih Sebenarnya? Biar Nggak Bikin Puyeng!
14 days ago

Subsidi Tepat Non Kendaraan, Apakah Sudah TEPAT Sasaran?
14 days ago

BLT, Bantuan Langsung Tunai! Kapan Datang, Kapan Habis, dan Drama di Baliknya
14 days ago

Napas Dulu, Waktunya Agak Jauh: Bocoran Jadwal Pencairan Bansos PKH dan BPNT Tahap 3 Tahun 2025 (Plus Cara Ngeceknya!)
14 days ago

Mengupas Tuntas Syarat Penerima PKH: Biar Nggak Salah Paham dan Bantuan Tepat Sasaran!
14 days ago

Bukan Cuma Nominal, Ini Detail Syarat Penerima PKH yang Wajib Kamu Tahu!
14 days ago

Ketika Bansos Jadi Harapan: Yuk, Bongkar Tuntas Cara Daftar DTKS Kemensos go id yang Sering Bikin Puyeng!
14 days ago

Modal HP Doang! Cara Cek Penerima Bansos PKH Lewat NIK KTP Saja!
15 days ago

Jadwal Pencairan BSU 2025: Antara Harapan, Realita, dan Nostalgia Subsidi Upah yang Bikin Kangen!
16 days ago