Stop Bingung Pilih Waktu Olahraga! Riset Bongkar Rahasia Kebugaran, Kuncinya Satu Kata
Arum Triwahyono - Wednesday, 20 August 2025 | 12:00 PM


LINTAS BANTUAN - Pernah nggak sih kepikiran, kira-kira enaknya olahraga jam berapa ya? Ini pertanyaan klasik yang kadang bikin kepala mumet. Ada yang bilang pagi itu paling mantap, badan masih seger, pikiran juga jernih. Tapi, nggak sedikit juga yang ngeyel kalau sore itu lebih afdol, pulang kerja bisa langsung nge-gym atau lari di taman biar penat hilang. Bahkan, ada juga "pecinta senja" yang baru semangat gerak pas malam hari, suasana lebih tenang dan nggak gerah. Bingung kan?
Debat soal waktu olahraga ini kayak nggak ada habisnya. Tim pagi vs tim sore, tim nge-gym vs tim di rumah aja. Ujung-ujungnya, karena terlalu banyak mikir, malah nggak jadi olahraga sama sekali. Hayooo, siapa yang sering begitu?
Jangan Pusing, MGH Punya Jawabannya!
Nah, kalau kamu termasuk tim yang pusing sendiri mikirin jam berapa paling pas buat lari atau angkat beban, ada kabar gembira (atau justru bikin mikir lagi) dari Massachusetts General Hospital (MGH). Mereka baru aja kelar penelitian yang melibatkan lebih dari 85.000 orang. Gila, kan? Ini bukan penelitian kaleng-kaleng, lho, skalanya udah se-kota kecil. Dengan jumlah partisipan sebanyak itu, hasil penelitiannya jelas bukan sekadar omong kosong belaka.
Dan hasilnya? Ternyata, waktu spesifik kamu olahraga – entah itu pagi buta, siang bolong, atau pas langit udah gelap – itu nggak sepenting yang kamu kira. Jadi, segala teori soal "pagi lebih efektif bakar lemak" atau "sore bikin otot lebih cepat besar" itu, ternyata ada tapinya. Justru, konsistensi waktu berolahraga jauh lebih krusial buat mencapai tingkat kebugaran yang lebih tinggi.
Konsisten Itu Apa Sih?
Penelitian MGH ini nunjukkin kalau orang-orang yang berolahraga di jam yang sama setiap hari itu cenderung ngumpulin lebih banyak aktivitas fisik intensitas sedang hingga tinggi (MVPA). Denger istilah MVPA jangan langsung jiper ya. Gampangnya, ini aktivitas yang bikin jantung kamu berdetak lebih cepat dan napas agak terengah-engah, kayak lari, bersepeda ngebut, main basket, atau mungkin naik tangga sampai lantai 10 tanpa berhenti. Pokoknya yang bikin kamu keringetan dan rada ngos-ngosan.
Plus, mereka yang konsisten ini juga lebih mungkin buat memenuhi rekomendasi aktivitas fisik mingguan dari WHO. Gini lho, WHO aja punya standar minimal buat kita hidup sehat, nah yang konsisten ini cenderung gampang nyentuh standar itu tanpa harus kepentok tembok.
Memang sih, studi ini juga sempat nyinggung kalau kelompok yang olahraga di pagi hari (sekitar pukul 7-9 pagi) itu nunjukkin tingkat konsistensi dan MVPA paling tinggi. Kayak juara kelas, gitu. Diikuti sama yang siang dan malam. Tapi, ini bukan berarti kamu harus bela-belain bangun subuh kalau dasarnya kamu itu 'pejuang senja' yang baru melek sore hari dan butuh beberapa cangkir kopi buat berfungsi optimal. Pesan kuncinya tetap sama: ini semua soal kebiasaan dan disiplin. Pagi itu cuma kebetulan jadi waktu yang cocok buat sebagian besar orang untuk bisa konsisten, bukan karena ada "magic" khusus di pagi hari.
Kenapa Konsistensi Itu Penting Banget?
Ada beberapa alasan kenapa konsistensi ini jadi kunci emas kebugaran. Mari kita bedah satu per satu:
- Membangun Kebiasaan Otomatis (Auto-Pilot): Otak kita itu suka banget sama yang namanya rutinitas. Kalau kita punya jadwal tetap, kita nggak perlu lagi pakai energi buat mikir 'entar sore jadi olahraga nggak ya?' atau 'eh, hari ini enaknya gym apa pilates ya?'. Ini namanya mengurangi *decision fatigue*. Kamu tahu kan, kadang mikir mau makan apa aja udah bikin kepala mumet? Apalagi mikirin mau olahraga jam berapa dan jenisnya apa. Dengan konsisten, tubuh dan pikiranmu auto-pilot. Begitu jamnya tiba, kamu langsung tahu apa yang harus dilakukan, nggak pakai drama dan nunda-nunda lagi.
- Integrasi ke Rutinitas Harian: Olahraga jadi nyatu sama rutinitas harianmu. Ibaratnya kayak sikat gigi, mandi, atau ngopi pagi. Udah jadi bagian tak terpisahkan dari hidup. Coba deh, kalau kamu konsisten ngelakuin sesuatu selama beberapa waktu, rasanya aneh kan kalau sehari aja kelewat? Badanmu bakal protes karena ada yang kurang.
- Melatih Disiplin dan Komitmen: Ini bantu ngasih sinyal ke badan kita bahwa 'oh, ini lho waktunya buat bakar kalori dan bikin otot happy'. Hormon dan ritme sirkadian tubuhmu pun ikut beradaptasi, bikin kamu lebih efisien dan semangat saat olahraga. Selain itu, konsistensi melatih otakmu untuk lebih disiplin dan memegang komitmen, bukan cuma untuk olahraga, tapi juga untuk aspek hidup lainnya.
- Mengurangi Godaan: Ketika kamu sudah punya waktu yang "sakral" untuk olahraga, godaan untuk bolos atau menunda jadi jauh berkurang. Kamu sudah "mengunci" waktu itu di jadwalmu, dan ini membantu kamu untuk tetap pada jalur, tidak mudah tergoda untuk rebahan atau scroll media sosial.
Pengalaman Pribadi dan Observasi Ringan
Aku sendiri sering banget ngalamin ini. Dulu, seminggu bisa dua tiga kali olahraga, tapi jamnya ganti-ganti. Kadang pagi, kadang pulang kantor, kadang bahkan baru dini hari. Hasilnya? Konsisten enggak, badan berasa gitu-gitu aja, dan ujung-ujungnya sering bolong. Nggak heran, badan rasanya gitu-gitu aja, lingkar pinggang juga nggak berubah banyak. Ya wajar sih, olahraga cuma buat gaya-gayaan sesekali, ya mana mempan.
Giliran udah nemu jam yang pas – buatku itu sore, habis ngerjain kerjaan utama dan sebelum waktu makan malam tiba – dan komit buat ngelakuin di jam itu terus, rasanya beda banget. Walaupun awalnya berat, kayak ditarik-tarik kasur atau mager berat setelah seharian kerja, tapi lama-lama jadi kebiasaan. Bahkan kalau nggak olahraga, rasanya malah ada yang kurang, badan jadi nggak enak dan pikiran ikutan kusut. Ini mirip kayak orang yang udah punya jadwal nongkrong tetap. Mau hujan badai, mau lagi banyak kerjaan, kalau udah jamnya ngumpul, pasti diusahakan. Kenapa? Karena udah jadi kebiasaan, udah ada *sense of belonging* di sana, dan yang penting, sudah jadi ritual yang nggak boleh dilewatkan.
Jadi, buat kamu yang masih bingung mau olahraga pagi biar kayak influencer di Instagram, atau sore biar bisa pamer otot di gym dan jadi "content creator" kebugaran, mending lupakan dulu debat kusir itu. Fokus utamanya bukan mencari waktu "terbaik" yang kata orang paling nampol. Justru, cari waktu yang paling cocok untuk dirimu sendiri. Iya, kamu. Bukan dia, bukan mereka, apalagi si Binaragawan dari planet lain. Ini soal dirimu, demi dirimu.
Gimana Caranya Biar Konsisten?
Pertanyaannya kemudian, bagaimana caranya kita bisa menemukan "jam keramat" ini dan benar-benar konsisten? Nggak semua orang punya waktu luang yang sama, apalagi di tengah kesibukan yang ngeri-ngeri sedap.
- Dengarkan Badanmu: Apakah kamu tipe orang yang energinya langsung nge-gas di pagi hari begitu alarm bunyi? Atau kamu baru melek dan bersemangat setelah matahari terbit sepenuhnya, bahkan baru 'hidup' di malam hari? Dengarkan badanmu, bukan kata orang. Setiap orang punya ritme sirkadiannya sendiri.
- Eksperimen: Jangan takut mencoba. Seminggu ini coba olahraga pagi, minggu depannya coba siang, minggu depannya lagi coba malam. Rasakan mana yang paling bikin kamu nyaman dan paling mungkin untuk kamu lakukan secara terus-menerus tanpa banyak drama atau alasan ini-itu.
- Buat Jadwal dan Patuhi: Begitu udah ketemu jamnya, ya udah, kunci di situ. Anggap itu 'jadwal sakral' yang nggak boleh diganggu gugat. Kalau perlu, tulis di planner, set alarm, atau ajak teman biar ada yang ingetin.
- Mulai dari yang Kecil: Nggak usah langsung gebrak lari maraton atau angkat beban seberat gajah. Jalan kaki 30 menit setiap hari di jam yang sama juga udah keren banget kok sebagai awal. Yang penting bukan seberapa intens, tapi seberapa rutin.
- Jangan Terlalu Keras pada Diri Sendiri: Pasti ada hari di mana kamu bolos, entah karena sakit, ada acara mendadak, atau memang lagi mager akut. Nggak apa-apa. Jangan langsung nyerah dan merasa gagal. Besok, mulai lagi di jam yang sama. Jatuh bangun itu biasa, yang penting bangkit lagi.
Ingat, konsistensi itu bukan cuma soal fisik, tapi juga mental. Ini melatih disiplin, ngajarin kamu komitmen, dan secara nggak langsung ngurangin stress karena satu hal penting dalam hidup sudah teratasi secara otomatis. Hidupmu jadi lebih teratur, dan badanmu bakal berterima kasih.
Kesimpulan: Kunci Kebugaran Ada di Tanganmu
Jadi, kalau ada yang nanya 'enaknya olahraga jam berapa?', jawaban terbaiknya adalah: 'Jam berapa pun yang bisa kamu lakukan secara konsisten!' Nggak peduli kamu tim pagi yang bangun subuh buat lari, tim siang yang menyempatkan diri di sela-sela jam kerja, atau tim malam yang baru semangat pas bulan nongol. Semua itu valid, asalkan kamu bisa terus-menerus melakukannya.
Penelitian MGH ini ngasih pencerahan yang adem banget di tengah hiruk pikuk tips olahraga yang kadang bikin kita makin bingung dan merasa gagal. Intinya, bukan tentang jadi morning person atau night owl, bukan tentang gym mewah atau lari di taman. Tapi, tentang gimana kamu bisa nyelipin olahraga ke dalam hidupmu, hari demi hari, tanpa jeda yang berarti. Kesehatan itu investasi jangka panjang. Dan investasi yang paling ampuh itu yang rutin, yang konsisten. Yuk, mulai cari 'jam keramat' olahragamu sendiri, dan bikin badan serta pikiranmu makin kinclong!***
Next News

Waduh! Makanan Sehat pun Bisa Bikin Drama Sama Obat, Jangan Anggap Remeh!
16 days ago

Kolesterol Tinggi Pasca Melahirkan? Jangan Galau, Busui! Ini Panduan Anti-Pusing buat Kamu
17 days ago

Makanan Penurun Hipertensi: Jurus Ampuh Melawan Si "Silent Killer" Tanpa Bikin Kantong Bolong!
17 days ago

Siapa Sangka, Ketan Hitam Bisa Jadi Jurus Ampuh Ibu Hamil: Dari Energi Sampai Antioksidan!
17 days ago

Ketika Diabetes Tak Kenal Umur: Alarm Merah untuk Anak Muda
17 days ago

Diabetes di Usia Muda: Musuh dalam Selimut yang Sering Nggak Kita Sadari
17 days ago

Jurus Jitu Lawan Gout: Mengulik Diet Rendah Purin yang Bikin Asam Urat Minggat
19 days ago

Duh, Gara-Gara Makanan Ini, Asam Uratku Kumat! Siapa Sangka, Enak-Enak Ternyata Biang Keroknya!
19 days ago

Bikin Ngiler Tanpa Bikin Gula Naik: Rahasia Camilan Aman Penderita Diabetes
20 days ago